Aceh Utara – Tokoh masyarakat Cot Girek, Edi Saputra alias Aki Lhee, angkat bicara keras soal krisis air bersih yang telah berlangsung berhari-hari di wilayah Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara. Ia mempertanyakan kinerja dan tanggung jawab PDAM Tirta Pase milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang dinilai gagal menyediakan kebutuhan dasar masyarakat.
“Air bukan kemewahan, ini hak rakyat! Sudah berhari-hari masyarakat Cot Girek tidak mendapatkan air bersih. Apa masalahnya? Apakah karena masyarakat tidak bayar? Atau kurang bayar? Atau jangan-jangan sengaja diputuskan?” tegas Aki Lhee dengan nada geram saat diwawancarai, Senin (6/5/2025).
Menurutnya, ketiadaan air bersih bukan hanya menyulitkan aktivitas harian warga, tetapi juga membahayakan kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia. Ia menegaskan bahwa masyarakat selama ini tetap membayar tagihan air secara tertib, bahkan sebagian rela antre air dari sumur dan parit demi kelangsungan hidup.
“Kalau rakyat tetap bayar tapi air tidak mengalir, maka yang bermasalah adalah sistemnya. Mohon kepada Bapak Direktur PDAM Aceh Utara yang terhormat untuk jangan diam dan duduk manis di balik meja. Datanglah ke Cot Girek, lihat langsung derita rakyat yang sudah terlalu sabar,” tambahnya.
Aki Lhee Tokoh Cot Girek mendesak Bupati Aceh Utara untuk segera memanggil dan mengevaluasi kinerja manajemen PDAM. Ia menyebutkan bahwa pelayanan publik yang buruk adalah bentuk penghinaan terhadap rakyat yang setiap hari bergelut dengan penderitaan.
“Kami tidak butuh janji, kami butuh air sekarang! Jangan sampai krisis air berubah menjadi krisis kepercayaan kepada pemerintah daerah,” pungkasnya.
Edi Aki 3 juga Mempertegas Keluhan Masyarakat kepada Bupati Aceh Utara dan Anggota DPRK Aceh Utara Dapil Cot Girek, jangan hanya Duduk sambil bersila Kaki ngopi di Warung Kopi dan menerima gaji buta, namun tidak peka terhadap keluhan Masyarakat atas krisis air bersih di Kecamatan Cot Girek, sebutnya.
Seharusnya Anggota Dewan yang terhormat di DPRK Aceh Utara, apalagi Dapil Cot Girek bisa mendesak PDAM, tapi kita lihat sudah berhari hari tidak ada gebrakan apapun di Anggota Dewan, kita sangat menyesalkan atas kejadian ini, geramnya.
Edi Aki Lhee juga menyebutkan Air PDAM banyak terbuang sia sia, alias Mubazir di waktu Malam, daftar Desa yang krisis air bersih diantaranya adalah, Desa Lhok Reuhat, Lung Baro, Jeulikat, Ara, Desa Trieng dan juga Desa Bukit Selamat,” tutur Edi.
Sementara itu, Direktur Umum PDAM Tirta Mon Pase, T Hidayatuddin, saat dikonfirmasi Media Walirakyat.com, Kamis 08 Mei, menyebutkan hanya sebahagian saja bukan seluruh Cot Girek.
” Sebahagian saja bukan seluruh Cot Girek, karena kondisi sungai yang sering membuat intake tersumbat dan turbidity (kekeruhan) yang tinggi sehingga kinerja pompa berat, tapi tim sedanv menyelesaikan permasalahan tersebut,” ucap T Hidayatuddin.
Iya juga mengirimkan Empat Gampong yang dimana air PDAM yang tidak lancar, Desa U Baroe, Desa Trieng (Buket Selamat), Desa Lhok Reuhat, Desa Jeleukat, sebahagian pun bukan tidak ada air, tapi tidak lancar karena kurang tekanan, itu diakibatkan karena posisinya agak tinggi,” pungkasnya.