Aceh Utara – Salah satu momen penting bagi masyarakat Kecamatan Paya Bakong terjadi ketika Hj. Salmawati, S.E., M.M. yang akrab disapa Bunda Salma, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Komisi III, mengunjungi langsung lokasi jalan menuju Pante Bahagia, yang menjadi akses vital bagi warga setempat.
Ditemani oleh Panglima Muda Daerah III, Sofyan Ismail (Chombet), Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), muhammad hanafiah (arsyah) Ketua Komisi 3 DPRK Aceh Utara, serta unsur Muspika Paya Bakong dan para Geusyik dalam kecamatan, Bunda Salma bertekad untuk membawa perubahan bagi infrastruktur yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Jalan sepanjang 8 kilometer ini menghubungkan Paya Bakong dengan Pante Bahagia, sebuah lokasi yang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam. Namun, meski telah lama menjadi jalur utama masyarakat, jalan tersebut masih dalam kondisi sangat memprihatinkan. Padahal jalan itu juga sebagai akses masyarakat dalam membawa hasil panen ke pusat kota Kecamatan.
Sejak kemerdekaan Indonesia, masyarakat setempat belum pernah merasakan aspal di jalan tersebut. Kondisi ini tentu saja menghambat mobilitas masyarakat dan potensi wisata yang ada di Pante Bahagia, dan Waduk Krueng Keureuto.
Bunda Salma, yang dikenal dekat dengan masyarakat, menyampaikan tekadnya untuk memperjuangkan perbaikan jalan ini. “Insya Allah, saya siap memperjuangkannya. Masyarakat di sini sudah lama menunggu perbaikan infrastruktur yang layak. Kami tidak hanya ingin memperbaiki jalan, tetapi juga memastikan potensi daerah ini bisa dimaksimalkan, khususnya untuk wisata,” ujarnya.
Adapun Sofyan Ismail (Chombet), Panglima Muda Daerah III, juga memberi perhatian serius terhadap permasalahan jalan ini. Sebagai tokoh yang baru menjabat, Chombet menunjukkan kepemimpinannya dengan berkeliling dan melihat langsung kondisi jalan yang belum tersentuh pembangunan yang memadai.
Keberadaannya di lokasi ini menunjukkan komitmen nyata dalam mendorong pembangunan daerah yang lebih baik.
“Jalan ini bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga kunci pengembangan wisata Pante Bahagia yang sangat menjanjikan. Kami akan segera koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan proyek ini dapat berjalan sesuai harapan, tidak hanya itu, Jalan ini juga sebagai akses menuju proyek vital nasional Waduk Keureuto,” kata Chambet.
Tak hanya fokus pada infrastruktur jalan, Bunda Salma juga memanfaatkan kesempatan untuk meninjau rumah-rumah warga yang tidak layak huni di Kecamatan Paya Bakong. Sebagai wakil rakyat, ia berkomitmen untuk memperjuangkan perbaikan kondisi tempat tinggal masyarakat yang selama ini belum mendapatkan perhatian yang cukup.
Dalam kunjungan tersebut, Bunda Salma berinteraksi langsung dengan warga, mendengarkan keluhan mereka, dan memberikan solusi melalui program-program yang akan diupayakan ke depan. Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian yang diberikan kepada kesejahteraan rakyat, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian khusus.
Perjuangan untuk memperbaiki jalan Paya Bakong menuju Pante Bahagia, selain merupakan upaya meningkatkan aksesibilitas, juga menjadi langkah besar dalam memajukan potensi wisata daerah tersebut. Pante Bahagia sendiri memiliki daya tarik yang luar biasa, dengan pemandian alam yang asri, berbatu, dan berarus yang kini sedang viral di kalangan wisatawan.
Bunda Salma dan Panglima Muda Daerah III, Sofyan Ismail, bertekad menjadikan jalan tersebut sebagai salah satu akses utama yang mendukung pengembangan wisata dan memberikan kemudahan bagi warga sekitar. Keberadaan infrastruktur yang memadai diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru, mengurangi ketimpangan, dan menjadikan Kecamatan Paya Bakong sebagai salah satu daerah yang lebih berkembang.
Dengan semangat dan komitmen yang ditunjukkan oleh Bunda Salma dan Chambet, serta dukungan dari seluruh pihak terkait, jalan Paya Bakong menuju Pante Bahagia diharapkan segera menjadi kenyataan, membawa manfaat besar bagi masyarakat dan mengoptimalkan potensi wisata yang ada. Sebuah langkah maju yang membawa harapan bagi masa depan yang lebih baik di Aceh Utara.