Aceh Utara – Kehadiran PT Satya Agung di kawasan Geureudong Pase, Aceh Utara, menimbulkan dilema besar bagi masyarakat setempat. Di satu sisi, perusahaan perkebunan itu diharapkan mampu menghadirkan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan warga. Namun di sisi lain, tudingan praktik penindasan, perampasan hak, hingga minimnya kontribusi nyata terhadap masyarakat terus menjadi sorotan.
Abdisyah salah satu tokoh Geureudong Pase, menegaskan bahwa keberadaan perusahaan tidak sejalan dengan semangat UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) yang menyebutkan, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
“Fakta di lapangan justru berbeda. Alih-alih menghadirkan kesejahteraan, masyarakat lebih sering jadi penonton di tanah sendiri. Hutan dan lahan yang semestinya bisa menjadi sumber penghidupan rakyat kecil kini patok dalam HGU perusahaan. Ini sama saja dengan menindas,” ujarnya dengan nada tegas.
Selain itu, ia juga menyoroti praktik rekrutmen tenaga kerja yang dinilai diskriminatif. Banyak tenaga kerja didatangkan dari luar daerah, sementara masyarakat lokal hanya mendapat peran minor, bahkan ada yang diabaikan sama sekali. Kondisi ini memicu kekecewaan mendalam, sebab kehadiran perusahaan sejatinya harus memberi dampak positif langsung bagi penduduk sekitar.
PT Satya Agung dinilai tidak sepenuhnya transparan terkait tata kelola lahan yang dikeluhkan warga. Ironisnya, suara rakyat kerap dipandang sebelah mata.
Negara seharusnya hadir. Pemerintah tidak boleh tutup mata atas praktik yang merugikan masyarakat. Konstitusi jelas mengamanatkan bahwa setiap kebijakan harus berpihak kepada rakyat, bukan hanya menguntungkan korporasi” pungkasnya.
Dilema yang dialami masyarakat Geureudong Pase kini menjadi pertaruhan serius: apakah mereka akan menikmati janji kesejahteraan dari kehadiran PT Satya Agung, atau justru terus terjebak dalam lingkaran penindasan di tanah sendiri.
Management PT Satya Agung melalui Head legal Handra Khan yang dikonfirmasi media, Selasa (2/9/2025) mengatakan, kalau bisa komunikasi sama pak Sofyan Humas kita ya pak.
Sementara pada hari yang sama, Sofyan Humas PT Satya Agung saat dikonfirmasi mengatakan, sabar bang saya lagi koordinasi sama kandidat Medan, jawabnya singkat.
Hingga berita ini sampai di meja redaksi dan disajikan kepada publik, Menajement PT Satya Agung belum memberikan tanggapan/klarifikasinya.
Sekedar informasi, Artikel ini perlu konfirmasi lebih lanjut dengan pihak – pihak terkait.Dilema Warga Geureudong Pase: Sejahtera atau Tertindas di Bawah Bayang-Bayang PT Satya Agung.
Pewarta:Rasyidin/Siwah Rimba