Geuchik Blang Bidok Diduga Comot Dana Ketahanan Pangan 80 Juta Lebih, Dugaan Markup DD 2024 Mencuat

Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Geuchik Blang Bidok Diduga Comot Dana Ketahanan Pangan 80 Juta Lebih, Dugaan Markup DD 2024 Mencuat

Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

 

Aceh Utara – Dana ketahanan pangan yang seharusnya untuk menjadikan desa mandiri dan tahan terhadap krisis pangan, dengan cara meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan yang cukup serta bergizi bagi seluruh warga sepanjang tahun malah anggarannya dicomot oleh Geuchik realisasi nol.

Hal tersebut mencuat setelah laporan realisasi Dana Desa tahun 2025 untuk ketahanan pangan Rp. 82.631.000, diserahkan ke Tuha Peuet Gampong Blang Bidok, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, disebutkan realisasi 100 persen sementara dilapangan realisasinya diduga nol persen,” Ucap Tuha Peuet, Kamis, 01/11/2025.

” Kami sudah cek dilapangan ketahanan pangan di Desa Blang Bidok nol persen, sementara pas kami prient out rekening desa nol, dana tahap pertama 2025 sudah ditarik 100 persen oleh Geuchik, kami dari Tuha Peuet juga meminta kepada Geuchik via surat, pertama, laporan realisasi penyerapan dana desa tahap 1 minimal 60 persen, dua tanda bukti pembayaran BLT dari bulan Januari-Juni 2025.

Lanjut Tuha Peuet, laporan realisasi penyerapan dana desa tahap I dan II 100 persen tahun 2024, dan bukti surat pajak pph/ppn dan pajak daerah tahun 2025,” Ucap para Tuha Peut.

Tuha Peuet juga menyebutkan kepada pihak pihak terkait untuk investigasi atau audit dana desa Gampong Blang Bidok.

Ketua Tuha Peuet Blang Bidok, T Muzakkir Latief, via pesan whatsapp pribadinya, mengatakan, diperlukan adanya pembahasan bersama, karena di LPJ Geuchik tahun 2024 sudah terealisasi semua, tetapi menurut hemat kami di lapangan ada post-post anggaran yg tidak terealisasi sepenuhnya seperti yg sudah tercatat dlm dokumen APBG Tapi Geuchik menolak hal tersebut dengan alasan sibuk, ” Cetus Muzakkir.

Muzakkir juga mengirimkan item item yang diduga tidak sepenuhnya terealisasi dan fiktif tahun 2024, seperti kegiatan pemeliharaan irigasi Rp. 42.146.000, sementara upah mencapai Rp. 38.160.000, diduga upah tersebut tidak sesuai dengan realisasi dilapangan.

Baca Juga:  Komisi III DPR RI Angkat Bicara Terkait Aksi Dugaan Kekerasan Oknum Brimob Terhadap Warga Paya Bakong

Pengadaan Baliho 3 unit Rp. 1.500.000 diduga fiktif, posyandu tidak terealisasi 100 persen, kegiatan rambu rambu jalan Rp. 70.000.000 juga diduga tidak terealisasi 100 persen.

Sementara untuk tahun 2025 dana ketahanan pangan, Rp. 82.631.000 diduga sudah dicomot oleh Geuchik prient out rekening desa uang tidak ada lagi 0.

Awak media sudah mencoba mengkonfirmasi Geuchik Blang Bidok A Wahab, namun belum dapat terhubung, nomor telepon seluler dan Whatsapp wartawan media ini diduga sudah diblokir oleh Geuchik.

Media ini, masih berupaya meminta klarifikasi kepada pihak pihak terkait. Ruang hak jawab dibuka seluas-luasnya bagi pihak yang berkepentingan

Merujuk pada prioritas alokasi minimal 20% dari Dana Desa untuk program ketahanan pangan seperti yang diwajibkan dalam Permendes No. 2 Tahun 2024. Namun, dalam praktiknya, banyak laporan dugaan penyalahgunaan atau pengalokasian yang tidak efektif, sehingga dana tersebut tidak benar-benar bermanfaat untuk ketahanan pangan desa.

BERITA TERKAIT