Kaburnya Napi di Lapas Kutacane, Anggota Komisi XIII akan Benahi Lapas di Aceh

Foto: Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaluddin Idham
Foto: Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaluddin Idham

Kaburnya Napi di Lapas Kutacane, Anggota Komisi XIII akan Benahi Lapas di Aceh

Foto: Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaluddin Idham
Foto: Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaluddin Idham

Jakarta – 12/03/2025, Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaluddin Idham, memberikan atensi terhadap larinya Narapidana di Lapas Kutacane Aceh Tenggara.

 

Menurut Jamal, ada beberapa hal yang menjadi temuan dalam kasus ini, bukan hanya permasalahan layanan, tapi juga sarana prasarana dan sumber daya manusia di Lapas. Menurut Jamal, saat ini banyak Cabang Rumah Tahanan (Rutan) maupun Rumah Tahanan sudah diupdgrade kelasnya menjadi Lapas baik kelas II maupun III, namun upgrade tersebut tidak diikuti oleh upgrade infrastruktur dan sumberdaya manusia di Lapasnya

 

“yang penting menjadi perhatian tentang fasilitas sarana dan jumlah sumber daya manusia penjaga Lapas, saat ini hampir semua status rumah tahanan di upgrade status nya menjadi Lapas kelas II maupun III, upgrade status tersebut belum diikuti dengan upgrade sarana dan jumlah petugas Lapasnya.

 

Dalam kunjungannya langsung ke Lapas Kutacane, Jamal menyampaikan, Lapas di Kutacane itu kapasitas maksimalnya100 orang, kemudian yang terisi saat ini 362 orang, dan petugasnya tidak sesuai dengan jumlah Napi yang ditampung saat ini. Menurut Jamal, kalau kapasitas ini tidak seimbang maka kejadian seperti di Kutacane ini bisa saja terulang di tempat yang lain, Jamal akan menyampaikan hal ini nanti dalam rapat dengan Menteri IMPAS terkait dengan hal ini.

 

“saya kemarin malihat langsung ke Lapas Kutacane dan mendapatkan informasi bahwa daya tampung Lapas Kutacane itu 100 orang, dan yang terisi saat ini ada 362 orang, jumlah ini juga tidak sepadan dengan jumlah petugas Lapas, ketika terjadi kejadian seperti kemarin Napi melarikan diri, tidak cukup petugas untuk melakukan pengamanan tersebut, hal sepeeti ini bisa saja terjadi di Lapas lainnya nanti” Terang Jamal usai melakukan kunjungan bersama Dirjen PAS, Mashudi.

Baca Juga:  Soal Kisruh SK PLT Sekda Aceh, LAKSAMANA Sebut Cuma Mis Komunikasi, "Bek Syeh Syoh Lam Geudong"

 

Jamal juga menghimbau agar seluruh Lapas melakukan dengan pembinaan (Narapidana) perlu dilakukan dengan memperhatikan hal asasi manusia, makanan yang disediakan harus sesuai standar, fasilitas rumah ibadah juga perlu dijaga kebutuhannya apalagi di Aceh bulan puasa, hal ini perlu menjadi perhatian bagi seluruh Lapas terutama di Aceh.

 

“saya mendapatkan beberapa informasi lain terkait dengan penanganan Napi, dan juga terhadap Napi yang telah ditangkap atau kembali lagi ke Lapas, ini perlu memperhatikan nilai-nilai kemanusian, selain itu juga terhadap standarisasi makanan dan fasilitas ibadah juga perlu di jaga apalagi saat bulan puasa seperti ini”. Tambah Jamal.

 

Bagi napi yang beresiko tinggi terhadap kemanaan Lapas biasanya akan ditempatkan di Lapas Super Maximum Security atau Maximal Security, kami di Komisi XIII dari Aceh akan mengusulkan kepada Menteri Impas agar di Aceh bisa segera dibangun lapas dengan fasilitas tersebut, dan lokasi yang layak dengan fasilitas tersebut ada di Lapas Sinabang, fasilitas ini penting agar kejadian seperti di Kutacane juga tidak terulang lagi, dan yang beresiko tinggi bisa ditempatkan di fasilitas khusus yang selama ini hanya ada di Nusakambangan.

 

“Kejadian kaburnya Napi di Lapas Kutacane tentu ada beberapa Napi yang beresiko tinggi terhadap keamanan di Lapas, dan biasanya yang seperti itu akan ditempatkan di Lapas dengan keamanan super ketat yang ada di Nusakambangan, Jawa Tengah, jika sudah dikirimkan ke Nusakambangan tentu akan sulit bagi keluarganya untuk melakukan kunjungan, oleh karena itu nantinya kami akan sampaikan ke Meneteri IMPAS agar dibagun Lapas dengan fasilitas tersebut di pulau Simeulu, karena menurut saya Sinabang sangat mendukung untuk dibangun fasilitas tersebut”. Tutup Jamal.

BERITA TERKAIT