Miris! Guru SMPN 2 Syamtalira Bayu Temukan Murid Tinggal di Rumah Hampir Roboh Saat Kunjungan Ke Blang Majron

Foto: Kondisi Rumah Siswa SMPN 2 Syamtalira Bayu
Foto: Kondisi Rumah Siswa SMPN 2 Syamtalira Bayu

Miris! Guru SMPN 2 Syamtalira Bayu Temukan Murid Tinggal di Rumah Hampir Roboh Saat Kunjungan Ke Blang Majron

Foto: Kondisi Rumah Siswa SMPN 2 Syamtalira Bayu
Foto: Kondisi Rumah Siswa SMPN 2 Syamtalira Bayu

Aceh Utara – Fakta memilukan terungkap saat guru SMP Negeri 2 Syamtalira Bayu menjenguk salah satu muridnya, Muhammad Faisal, yang beberapa hari tidak masuk sekolah. Saat kunjungan ke kediamannya di Dusun Cot Hagu, Gampong Blang Majron, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, para guru menemukan kondisi rumah yang sangat tidak layak huni.

Rumah yang ditinggali Muhammad Faisal bersama orang tuanya berdinding dari anyaman bambu yang sudah rapuh dan hampir roboh, serta beratap daun rumbia yang banyak bolong, sehingga air hujan dengan mudah masuk ke dalam rumah. Lantai rumah hanya berupa tanah tanpa alas, menjadikan suasana di dalam rumah lembab, becek, dan jauh dari kata layak untuk ditinggali.

Pemandangan ini membuat para guru terkejut, sebab sebelumnya pihak sekolah tidak mengetahui kondisi kehidupan murid mereka. Kunjungan awalnya hanya untuk mengetahui penyebab ketidakhadiran Muhammad Faisal di sekolah, namun justru memperlihatkan kenyataan pahit bahwa ia hidup dalam kondisi serba kekurangan.

Ketua Tuha Peut Gampong Blang Majron, Imam Sayuti, S.Tr.Kom., M.T., menegaskan bahwa keluarga Muhammad Faisal sudah lama tergolong miskin dan sangat membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

“Ini bukan soal kurang mampu, tetapi memang sudah masuk kategori miskin. Warga seperti keluarga Muhammad Faisal sangat membutuhkan rumah yang layak huni agar dapat hidup lebih aman dan tenang,” ujarnya.

Imam Sayuti juga menyayangkan pengelolaan Dana Desa yang menurutnya belum berpihak kepada warga miskin dengan kondisi seperti ini.

“Melalui Dana Desa seharusnya bisa dialokasikan untuk pembangunan rumah layak huni, apalagi dengan kondisi ekonomi warga seperti ini. Cuma kami Tuha Peut tidak bisa berbuat banyak karena memang tidak dilibatkan dalam perencanaan pembangunan, begitu juga partisipasi masyarakat tidak dilibatkan,” tambahnya.

Baca Juga:  Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sabang ikut Retreat gelombang dua di Jatinangor

Masyarakat dan Tuha Peut berharap agar program bantuan dari Baitul Mal Aceh Utara, Baitul Mal Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, maupun Pemerintah Provinsi Aceh dapat segera menyentuh keluarga ini.

Kondisi yang dialami Muhammad Faisal menjadi potret nyata bahwa masih ada anak-anak sekolah yang berjuang menuntut ilmu di tengah kesulitan hidup yang berat. Dukungan semua pihak sangat diharapkan agar ia dapat terus bersekolah dengan tenang tanpa harus terbebani masalah tempat tinggal yang hampir roboh.

BERITA TERKAIT