Aceh Utara – Niat ingin bela masyarakat, Komandan Koramil Paya Bakong, Kapten Edi Wijaya, malah dituding memprovokasi warga sekitaran PT. Bahruny Plantation Company (Bapco), Kebun Pirak, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.
Warga beberapa desa disekitaran PT. Bapco, membantah keras pemberitaan di salah satu media massa yang menuding Danramil Paya Bakong Memprovokasi Masyarakat, kami tidak ada yang merasa terprovokasi oleh pernyataan Danramil, kami malah sangat berterimakasih karena beliau telah berdiri bersama masyarakat,” ucap para warga, Kamis, 14 Agustus 2025.
” Malah Danramil Paya Bakong menyebutkan, PT. Bapco wajib membuat plasma 20 persen dari luas lahannya, tetapi sampai sekarang PT belum membuat plasma, jika memang ada dimana plasma tersebut, sekali lagi kita tegaskan kami tidak terprovokasi oleh pernyataan Danramil,” tambah warga.
Warga juga mengatakan, terkait ucapan Danramil “Bandit” itu memang ditujukan untuk penjahat yang sering disebut bandit, sehingga kalau melawan bandit kita menjadi bandit, agar tahu kelemahan penjahat harus jadi bunglon dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada, kalau menurut kami ini ada yang kebakaran jenggot, yang kebakaran jenggot tersebut pasti bandit-bandit yang ada kepentingan untuk membenturkan warga dengan Danramil,” papar warga.
Lanjut warga lagi, Nilai-nilai luhur yang menjadi sendi-sendi pengabdian setiap prajurit TNI tidak boleh berubah. Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI harus mengalir dalam setiap hembusan nafas prajurit dimanapun berada dan bertugas, pelihara dan tingkatkan terus kemanunggalan dengan rakyat. Kemanunggalan TNI dengan Rakyat adalah urat nadi sistem pertahanan semesta. Sadari bahwa TNI berasal dari rakyat, berjuang bersama-sama rakyat, demi kepentingan rakyat, kami berharap kedepannya Danramil Paya Bakong dan seluruh unsur TNI selalu berada disamping Rakyat,” pungkas Warga.