Aceh Utara – Sejumlah warga mengeluhkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Baktiya, Aceh Utara, keluhan tersebut mencuat setelah beredar informasi mengenai ketersediaan tabung oksigen yang diduga minim saat penanganan pasien di Unit Gawat Darurat (UGD).
Kondisi ini semakin menuai sorotan karena terjadi di saat masyarakat masih dalam masa pemulihan pascabanjir yang melanda wilayah tersebut beberapa hari terakhir.
Pasca banjir, angka kunjungan warga ke fasilitas kesehatan meningkat signifikan. Banyak warga mengalami infeksi kulit, demam, ISPA, hingga sesak napas akibat lingkungan pascabencana yang rentan penyakit. Kurangnya pasokan oksigen dianggap dapat memperburuk situasi apabila muncul pasien dengan kondisi kritis yang memerlukan penanganan cepat.
Seorang warga Baktiya, Zulfikar, menyatakan bahwa kondisi tersebut membuat proses penanganan pasien berjalan tidak maksimal. Ia berharap pemerintah daerah, mulai dari bupati hingga dinas kesehatan, dapat turun tangan untuk memastikan pelayanan kesehatan tidak terabaikan.
“Kami minta pihak terkait segera turun tangan. Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan, apalagi saat ada pasien yang kritis,” ujarnya, pada Minggu (07/12/2025).
Zulfikar juga menambahkan bahwa saat kejadian, tidak terlihat petugas medis yang siaga penuh di ruang UGD. Menurutnya, pelayanan darurat seharusnya menjadi prioritas utama, apalagi pada kondisi pascabencana.
“Oksigen kurang, tenaga medis juga tidak standby. Kalau keadaan genting seperti ini terjadi lagi, siapa yang bertanggung jawab?” tegasnya.
Ia menilai peningkatan sarana puskesmas, mulai dari ketersediaan oksigen, ambulans, hingga peralatan medis pendukung, sangat mendesak dilakukan. Pelayanan kesehatan, katanya, merupakan hak publik yang tidak bisa ditunda.
Di tengah kondisi ini, Zulfikar menegaskan bahwa Aceh Utara bangkit tidak boleh hanya menjadi slogan. Bencana banjir menuntut kehadiran pemerintah secara nyata, khususnya dalam sektor kesehatan yang menjadi ujung tombak penanganan masyarakat terdampak. Pelayanan kesehatan pascabanjir harus diperkuat, karena dampak penyakit dapat muncul kapan saja dan memerlukan respons cepat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Puskesmas Baktiya maupun Dinas Kesehatan Aceh Utara belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan masyarakat tersebut. (*)











