[category_first]

Rumah Hanyut, Bantuan Minim, Korban Banjir di Jambo Aye Terkesan Kurang Perhatian Pemerintah

Foto: Istimewa, Dok. Walirakyat.com
Foto: Istimewa, Dok. Walirakyat.com

Rumah Hanyut, Bantuan Minim, Korban Banjir di Jambo Aye Terkesan Kurang Perhatian Pemerintah

Foto: Istimewa, Dok. Walirakyat.com
Foto: Istimewa, Dok. Walirakyat.com

Aceh Utara – Keheningan pecah di Gampong Biram Rayeuk, Kecamatan Tanah Jambo Aye, saat banjir menghantam pemukiman warga, namun Pemerintah Aceh Utara terkesan kurang perhatian.

14 rumah rata dengan tanah, menyisakan trauma mendalam dan ketidak pastian akan masa depan, kini para korban yang rumahnya hanyut hanya bisa menumpang di rumah saudaranya.

273 (KK) Kepala Keluarga 1.231 jiwa terdampak, bahkan 3 orang meninggal dunia, Arahman (72), Laibah (69), Ibrahim (67).

Potret buram terus berlanjut, sampai 13 Desember 2025, Pemerintah Aceh Utara terkesan kurang peduli terhadap warga Biram Rayeuk, dimana bantuan yang baru mereka terima 150 Kg dari Pemkab setempat dan dari Koramil Tanah Jambo Aye 50 Kg, padahal mereka sampai sekarang masih buka dapur umum.

Saat banjir datang, mereka hanya bisa menyelamatkan diri dengan membawa pakaian Saat banjir datang, mereka hanya bisa menyelamatkan diri dengan membawa pakaian di badan dan sehelai tikar.

Wahidin, Geuchik terpilih Gampong Biram Rayeuk, kepada awak media menyebutkan, Rata rata ketinggian banjir di Gampong kami bang 2,5 meter, 273 Kepala Keluarga terdampak.

” 14 Rumah Hanyut, 111 rumah rusak, 3 orang meninggal dunia, bantuan dari Pemerintah Kabupaten yang saya tahu hanya beras 150 Kg, dari Koramil Tanah Jambo Aye 50 Kg,” ucapnya, 13/12/2025.

Iya juga menuturkan, kami sangat butuh bantuan sekarang, seperti pakaian, dan bahan pokok, seperti beras telur dan lain lain.

Diakhir pembicaraan dengan awak media via Video Call whatsapp, dengan suara tersendat air mata bercucuran, iya mengatakan, saya minta maaf, saya belum bisa berbuat banyak untuk masyarakat Gampong Biram Rayeuk, karena saya belum dilantik, saya hanya bisa berdoa dan memohon kepada pemerintah bantulah kami segera,” pungkasnya.

Kisah pilu para pengungsi Gampong Biram Rayeuk ini adalah potret buram dari dampak bencana alam yang sering kali melupakan kelompok masyarakat yang paling rentan, mereka adalah keluarga miskin yang tidak memiliki cukup sumber daya untuk bangkit kembali dari keterpurukan.

BERITA TERKAIT