Lhokseumawe – 2 Mei 2025 Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar momentum peringatan tahunan. Ini adalah saat yang tepat untuk merenung: sejauh mana kita telah menjadikan pendidikan sebagai ruang tumbuh, bukan hanya tempat duduk dan ujian.
Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, pendidikan tak bisa lagi berjalan seperti kemarin. Dunia kerja berubah, teknologi berkembang, dan anak-anak tumbuh dalam realitas baru. Maka, pendidikan pun harus berani berbenah dari yang mengutamakan hafalan menjadi pembelajaran yang menumbuhkan nalar kritis, rasa ingin tahu, dan empati.
“Pendidikan adalah jantung masa depan bangsa. Tapi ia akan kehilangan denyutnya jika tidak relevan dengan kehidupan nyata peserta didik,” ujar Muchlis Tanjung selaku kader PMII unimal
Dengan mengangkat tema “Saatnya Belajar Bermakna”, Muchlis Tanjung mengajak semua pihak guru, orang tua, pelajar, hingga pembuat kebijakan untuk memikirkan ulang bagaimana pendidikan bisa menjawab kebutuhan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai luhur bangsa.
Sebagai bentuk nyata, menyelenggarakan berbagai program,seperti lokakarya kreatif guru, diskusi lintas generasi tentang masa depan pendidikan, dan kolaborasi dengan komunitas untuk menghadirkan ruang belajar alternatif yang menyenangkan dan inklusif.
Hari Pendidikan Nasional adalah ajakan bersama mari kita pulihkan semangat belajar, kita rangkul keberagaman cara berpikir, dan kita bangun sekolah-sekolah yang tidak hanya mencetak angka, tetapi juga menumbuhkan harapan.
(Zarnuji)