Siswi di Aceh Tenggara Meninggal Dunia Diduga Korban Kekerasan Kepala Sekolah, Polisi Diminta Tangkap Pelaku

Foto: Istimewa, Dok. Liputangampongnews.id
Foto: Istimewa, Dok. Liputangampongnews.id

Siswi di Aceh Tenggara Meninggal Dunia Diduga Korban Kekerasan Kepala Sekolah, Polisi Diminta Tangkap Pelaku

Foto: Istimewa, Dok. Liputangampongnews.id
Foto: Istimewa, Dok. Liputangampongnews.id

Aceh TenggaraKabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara, seorang siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Aceh Tenggara di Lawe Sigala-gala, Cindy Fitria, kelas VIII dikabarkan telah meninggal dunia, Senin (24/2/2025) malam, setelah beberapa hari dalam kondisi kritis.

 

Menurut informasi diperoleh Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Aceh Tenggara, peristiwa tragis ini bermula pada Selasa (18/2), saat kepala korban yang diduga dipukul oleh oknum kepala sekolah MTsN 2 Aceh Tenggara, dalam sebuah insiden yang diduga dipicu oleh masalah sepele. Korban, yang tidak mengenakan anakan jilbab (ciput), menjadi sasaran kekerasan tersebut.

 

Meskipun insiden itu sempat mereda, selang beberapa hari kemudian Cindy kemudian mengalami kejang-kejang pada Jumat (21/2) dan dilarikan ke rumah sakit di Kutacane sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Medan, Sumatra Utara. Sempat mendapat perawatan intensif, namun korban yang masih di bawah umur itu tak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.

 

Menanggapi hal tersebut, Saleh Selian, aktivis dari Lembaga LIRA, meminta agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus ini. Menurutnya, peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga untuk mencegah kekerasan terhadap anak, khususnya di lingkungan pendidikan.

 

“Kami mendesak Polres Aceh Tenggara untuk mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku. Kejadian ini jangan sampai terulang lagi di masa depan,” tegas Saleh Selian.

 

Hingga berita ini diturunkan, jenazah Cindy Fitria telah dikebumikan di kampung halamannya, Lawe Sigala-gala, Aceh Tenggara.

 

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kaankemenag) Aceh Tenggara, Saiful, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Dia menyampaikan bahwa perwakilan dari pihak Kankemenag telah melayat ke rumah duka meskipun dirinya sedang berada di Banda Aceh. “Saya sedang di Banda Aceh, namun pegawai kami sudah melayat ke rumah duka,” kata Saiful singkat, seperti dikutip Liputangampongnews.id.

Baca Juga:  Silaturahmi BSI Aceh Dengan Wakil Gubernur Aceh Memperkuat Kolaborasi Untuk Mendorong Pembangunan Ekonomi Syariah di Aceh

 

Kasus ini semakin memperlihatkan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak di sekolah, serta perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan. Kejadian ini kini tengah menjadi sorotan publik, dengan harapan agar keadilan segera ditegakkan.” Pungkas Selian.

BERITA TERKAIT