Aceh Utara – Dalam sepekan ini nelayan di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, menjerit akibat semakin sulitnya mendapatkan pasokan BBM jenis solar, bahkan mereka terancam tak bisa melaut.
Kata nelayan, Kalau normal biasanya kami seminggu 4 kali pergi melaut, tetapi sekarang seminggu cuma 2 kali, akibat solar yang langka, para nelayan sudah menanyakan ke pengelola SPBU-N Berkat Kecamatan Seunuddon, kata penggelola minyak belum masuk,” ucap para nelayan Pesisir timur Aceh Utara, Senin, 07 Juli, 2025.
Sementara itu pihak pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBU-N) Berkat Seunuddon, Abusalam, saat dihubungi awak media via telepon WhastApp pribadinya, Selasa 09 Juli 2025, menyebutkan, ya memang kita tahu minyak dalam sebulan masuk minyak solar 176 ton.
” Sebulan masuk solar 176 ton, dalam sebulan 11 kali masuk, jadi dibagi lah kepada 400 nelayan lebih kurang yang sudah ada rekom dari dinas terkait, tetapi kalau nelayan di Seunuddon lebih,” ucap Abusalam.
Lanjutnya, Kemarin masalahnya akhir bulan Juni hari Sabtu dan Minggu jadi tidak bisa tebus minyak, tanggal 01 Juli baru kita kirim laporan ke Banda Aceh, tanggal 02 baru dikirim laporan ke Lhokseumawe tanggal 03 baru bisa kita tebus minyak, bukan kita sebagai penggelola tidak tebus minyak,” lanjutnya.
” Untuk bulan ini sampai tanggal 07 kita baru masuk minyak 8 ton, kalau untuk harga jual kita tetap Rp. 6.800, soal ada keluhan para nelayan beli diatas harga tersebut, nelayan tersebut tidak ada rekom jadi harus beli sama toke, malah kami sebagai pengelola SPBU-N mengajurkan untuk beli langsung ke SPBU,” pungkasnya.