Aceh Utara – Kericuhan dipacu atas keputusan wasit M. Anton dan hakim garis (Linesmen) Hasbi, karena diduga tidak netral dalam dalam memimpin pertandingan Laga semifinal turnamen sepak bola dalam rangka HUT ke-80 RI, yang berlangsung di lapangan bola kaki Kecamatan Tanah Pasir Aceh Utara, Senin (18/8/2025).
Aksi kericuhan tersebut terjadi setelah permainan selesai, karena penonton dan pendukung kecewa terhadap keputusan wasit dan hakim garis, karena diduga memihak kesalah satu clup. Kemarahan penonton tidak bisa dibendung akibatnya wasit dan linesmen nyaris menjadi amukan massa, beruntung aparat kepolisian dan TNI yang berada dilokasi cepat mengamankan keduanya.
Kekecewaan para pendukung awalnya dipicu setelah wasit memberikan bola pinalti ke kesebelasan Gampong Alue pada menit ke 20 dibabak pertama, padahal pemain kesebelasan Gampong Keude Matang Matang hanya terjatuh sendiri dikotak pinalti. Namun langsung memberikan putusan bahwa itu pelanggaran sehingga skor berubah 0:1 hingga babak terakhir.
Wasit yang belum memiliki sertifikat atau rekomendasi dari Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Aceh Utara, membuat kesalahan kedua, pada saat pemain kesebelasan Keude Matang Panyang melakukan pelanggaran keras di kotak penaltinya terhadap pemain Alue.
Namun menurut wasit bukan satu pelanggaran meskipun dilakukan sliding dan sangat membayakan pemain, kesalahan yang dilakukan wasit juga diakui Hasbi sebagai hakim garis, selain itu kesalahan fatal juga sering dilakukan hakim garis memberikan isyarat kepada wasit utama terkait offside yang tidak berdasar terhadap pemain penyerang Alue dan dirinya juga mengaku kesalahannya dihadapan para pendukung, manager dan panitia bahwa isyarat tersebut murni dilakukannya meskipun tidak terjadi offside.
Tim manager Gampong Alue, Saiful menduga wasit utama Antoni dan Hakim garis Hasbi melakukan setingan untuk memihak ke clup kesebelasan Keude Matang Panyang. Berapapun scor atau kekalahan tetap menerima, yang tidak menerima tentang tidak propesional wasit dan hakim garis.
“Kerusuhan ini pernah terjadi pada turnamen HUT ke 79 –RI tahun lalu, 2024, yang berlangsung di lapangan yang sama , juga menuai prote kepada wasit dan panitia saat pertandingan antara Gampong Keude Matang Panyang Vs Gampong Blang, yang sebelumnya dipimpin oleh wasit Fauzi .”tegasnya.