Aceh Utara, 1 Oktober 2025 – Kabupaten Aceh Utara resmi menggelar Konferensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dengan tema “Aceh Utara bangkit dalam bingkai pendidikan yang berkualitas bersama guru yang bermartabat”. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan guru dari seluruh kecamatan di kabupaten ini.
Dalam konferensi yang berlangsung dari pagi hingga selesai acara, terpilih Jamaludin Sos. M.Pd, yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Aceh Utara, sebagai Ketua PGRI Aceh Utara periode 2025–2030. Bersama kepengurusan baru, konferensi ini menekankan tiga fokus utama: membangun karakter guru, memperjuangkan hak-hak pendidik, dan menjaga marwah guru sebagai profesi yang mulia.
Jamaludin menegaskan, masalah di dunia pendidikan tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja. “Kita harus berkolaborasi, bekerja sama, dan bergotong royong untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh Utara. Mutu pendidikan dimulai dari guru yang bermutu,” ujarnya.
Selain itu, konferensi menjadi ajang refleksi dan peningkatan kapasitas guru. Saat ini, guru-guru Aceh Utara tengah mengikuti kegiatan pembelajaran mendalam, yaitu metode pembelajaran yang memuliakan siswa melalui penciptaan suasana belajar yang bermakna, menyenangkan, dan berkesadaran. Proses ini mengintegrasikan olah pikir, hati, dan olahraga secara holistik.
Konferensi juga menjadi forum berbagi pengalaman, strategi, dan inovasi pembelajaran antar guru. Beberapa sesi menyoroti praktik terbaik dalam pengajaran, peningkatan motivasi siswa, serta pemanfaatan teknologi pendidikan.
PGRI Aceh Utara menegaskan komitmennya untuk menjadi organisasi profesi yang terpercaya, dinamis, kuat, dan bermartabat. Kepemimpinan Jamaludin diharapkan mampu memperkuat posisi guru sebagai motor penggerak pendidikan di Aceh Utara, sekaligus mendorong program-program prioritas seperti peningkatan kesejahteraan guru, pengembangan kompetensi profesional, dan pembenahan fasilitas pendidikan.
Dengan dukungan seluruh anggota PGRI dan masyarakat, Aceh Utara diharapkan mampu bangkit menjadi daerah yang unggul dalam pendidikan, dengan guru sebagai tulang punggung pembangunan kualitas pendidikan.