Miris! Warga Korban Kebakaran 80% Tak Mampu Berobat, Wali Kota dan DPRK Subulussalam Diminta Untuk Peduli

Foto: Korban Kebakaran, Alhasdi (21) warga Kampong Muara Batu Batu, Kecamatan Rundeng
Foto: Korban Kebakaran, Alhasdi (21) warga Kampong Muara Batu Batu, Kecamatan Rundeng

Miris! Warga Korban Kebakaran 80% Tak Mampu Berobat, Wali Kota dan DPRK Subulussalam Diminta Untuk Peduli

Foto: Korban Kebakaran, Alhasdi (21) warga Kampong Muara Batu Batu, Kecamatan Rundeng
Foto: Korban Kebakaran, Alhasdi (21) warga Kampong Muara Batu Batu, Kecamatan Rundeng

SubulussalamBarisan Muda Sosial Subulussalam (BAMSOS) Edi Sahputra Bako, Koordinator Umum meminta agar Wali Kota Subulussalam, dan pihak DPRK Subulussalam untuk peduli terhadap musibah yang menimpa warga Kota Subulussalam yang turut menjadi korban kebakaran di salah satu Rumah Makan di Daerah Sidikalang, Kabupaten Dairi, beberapa waktu lalu. 

 

Ia diketahui bekerja disalah satu Rumah Makan, di Sidikalang dimana Rumah tempatnya bekerja mengalami musibah kebakaran yang mengakibatkan beberapa orang korban terbakar dan satu meninggal dunia, salah satu yang menjadi korban kebakaran tersebut adalah Alhasdi (21) warga Kampong Muara Batu Batu, Kecamatan Rundeng, Kota Subulusalam.

“Kondisi Alhasdi, mengalami luka bakar parah pada tubuhnya sekitar 80% lebih sehingga terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit yang berada di Medan,” kata Ogek Edi, Jumat (28/2/25).

 

Sambung Edi, sesampainya di Rumah Sakit Imelda Medan, beliau dirawat di ruang ICU dan mendapatkan penanganan medis, namun disaat proses berobat pihak Rumah Sakit meminta biaya untuk berobat karena probatanya tidak bisa ditanggung BPJS dengan alasan tertentu.

 

“Atas hal ini lah pihak keluarga mulai panik dan sedih karena tidak mampu untuk membayar biaya perobatan nya secara mandiri, sehingga tunggakan biaya brobat sekarang sudah mencapai Rp. 40.000.000,. dan akan terus bertambah besar karena Alhasdi, butuh penanganan medis lebih lanjut,” sampainya

 

“Sehingga pihak keluarga mendatangi kita BAMSOS untuk meminta bantuan, dengan nada sedih pihak keluarga sudah bingung karena untuk memindahkan berobat ke RS di Aceh harus menebus biaya tunggakan berobat, sementara jika tetap berobat disitu kami tidak sanggup membiayai yang mungkin nanti sampai ratusan juta,” keluh keluarganya pada Edi.

Baca Juga:  Langkah Revolusioner Mualem dalam Penghapusan Sistem Barcode BBM di Aceh: Keadilan Energi dan Kekhususan Migas Aceh

Untuk itu kata Edi,”kami meminta kepada pihak Pemerintah Kota Subulussalam, turut peduli atas hal ini, dia warga Subulussalam, Pemuda Sada Kata, kita harus hadir, Pemerintah harus hadir,” cetusnya.

 

“Agar proses berobatnya bisa lanjut dan Alhasdi, sebut Edi, bisa kembali dengan sehat ke Negeri Syekh Hamzah Fansuri. Untuk saat ini kita BAMSOS juga sudah menggalang Donasi melalui warga dan sekarang lagi berlangsung,” tutup Edi.(Dafi)

BERITA TERKAIT