Aceh Tamiang – Kondisi kemanusiaan di sejumlah desa terdampak banjir di Aceh Tamiang semakin mengkhawatirkan. Banyak warga, termasuk bayi, balita, dan lansia, bertahan tanpa pasokan makanan memadai setelah rumah mereka terendam dan akses jalan terputus. Menyikapi situasi ini, DPD PDI Perjuangan Aceh di bawah komando Jamaluddin Idham bergerak cepat menyalurkan bantuan darurat ke titik-titik yang belum tersentuh bantuan sebelumnya.

Di beberapa lokasi, tim menemukan bayi terutama usia 0–6 bulan yang membutuhkan susu dan nutrisi, sementara keluarga mereka tidak memiliki apa pun untuk diberikan. Lansia yang terjebak di rumah maupun di tenda-tenda darurat juga kesulitan mendapatkan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Warga melaporkan bahwa mereka telah berhari-hari bertahan hidup dengan makanan seadanya seperti ubi, batang pisang, dan air lumpur yang diendapkan untuk dikonsumsi.

Menanggapi kondisi tersebut, tim DPD PDI Perjuangan Aceh menyalurkan susu bayi, makanan ringan untuk anak, pampers, pembalut, air minum, sembako, serta obat-obatan dasar. Bantuan ini diarahkan ke desa-desa terisolir yang belum mendapatkan suplai dari pihak mana pun. Setiap titik didatangi satu per satu meski harus menembus lumpur tebal, jalan rusak, dan ketiadaan jaringan komunikasi.

“Banyak keluarga tidak memiliki apa pun untuk dimakan. Ada bayi yang membutuhkan susu dan lansia yang sakit tanpa obat. Karena itu kami prioritaskan bantuan darurat untuk kelompok paling rentan,” ujar Jamaluddin Idham saat memimpin penyisiran bantuan.

Warga menyambut kedatangan tim dengan haru, bahkan sebagian menangis karena baru pertama kali menerima bantuan sejak banjir menghantam wilayah mereka. Beberapa desa diketahui belum mendapatkan bantuan apa pun selama lebih dari tiga hari akibat akses yang sulit dan tidak adanya posko resmi.

DPD PDI Perjuangan Aceh menegaskan akan terus bergerak hingga seluruh titik terdampak mendapatkan perhatian dan bantuan yang memadai. Gerakan ini merupakan bagian dari komitmen kemanusiaan partai dalam membantu masyarakat Aceh melewati masa darurat bencana.