Opini – Kawasan Barat Aceh, yang meliputi Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, dan Aceh Barat Daya, menghadapi berbagai isu transportasi yang memengaruhi mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Wilayah ini memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata, namun infrastruktur transportasi yang belum memadai menjadi kendala utama.
Masalah Transportasi di Kawasan Barat Aceh
1. Kondisi Jalan yang Buruk
Banyak ruas jalan di kawasan ini, terutama yang menghubungkan daerah pedesaan, masih berlubang dan belum beraspal dengan baik. Hal ini menyulitkan distribusi barang dan perjalanan warga, terutama saat musim hujan.
2. Keterbatasan Angkutan Umum
Moda transportasi umum seperti bus dan angkutan kota masih terbatas, sehingga masyarakat lebih bergantung pada kendaraan pribadi atau ojek. Hal ini meningkatkan biaya transportasi bagi warga yang tinggal di daerah terpencil.
3. Infrastruktur Pelabuhan yang Belum Optimal
Pelabuhan di Meulaboh (Aceh Barat) dan Calang (Aceh Jaya) belum dikembangkan secara maksimal, padahal potensi perdagangan laut cukup besar. Akses kapal penumpang dan barang masih terbatas, menghambat konektivitas dengan wilayah lain.
4. Konektivitas Antarwilayah yang Lemah
Jaringan jalan antara kabupaten di Aceh Barat masih perlu ditingkatkan, terutama jalur menuju Aceh Selatan dan Aceh Tengah. Beberapa daerah terisolir karena akses jalan yang belum memadai.
5. Dampak Bencana Alam
Kawasan Barat Aceh rentan terhadap bencana seperti gempa dan banjir, yang sering merusak infrastruktur transportasi. Pemulihan pascabencana seringkali lambat, memperparah masalah aksesibilitas.
Solusi yang Dapat Diterapkan
1. Perbaikan Jalan secara Berkala
Pemerintah perlu mempercepat pembangunan dan perbaikan jalan nasional maupun daerah, termasuk pengerasan jalan di wilayah terpencil.
2. Pengembangan Transportasi Umum
Perlu adanya penambahan rute angkutan umum yang terjangkau, seperti bus antar-kabupaten dan penguatan transportasi berbasis online untuk memudahkan mobilitas warga.
3. Revitalisasi Pelabuhan
Peningkatan fasilitas pelabuhan di Meulaboh dan Calang dapat mendukung perdagangan antar-pulau dan meningkatkan perekonomian lokal.
4. Pembangunan Jaringan Jalan Baru
Membuka akses jalan baru yang menghubungkan daerah terisolir dengan pusat kabupaten akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
5. Mitigasi Bencana untuk Infrastruktur Transportasi
Perlu adanya desain jalan dan jembatan yang tahan gempa serta sistem peringatan dini untuk mengurangi dampak bencana pada transportasi.
Isu transportasi di Kawasan Barat Aceh memerlukan perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah. Dengan perbaikan infrastruktur dan pengelolaan transportasi yang lebih baik, kawasan ini dapat meningkatkan konektivitas, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(Artikel ini ditulis oleh Dr.Bustani Harius,SH,MH mahasiswa S2 Teknik Sipil Universitas Malikussaleh)